Manado, DetikManado.com – Untuk mencegah berkembangnya informasi palsu atau hoaks di media sosial, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado melibatkan sebanyak 25 jurnalis di Sulut dalam Pelatihan Pre-Bunking Google News Initiative.
Pelatihan pre-bunking yang didukung oleh Google News Initiative melalui AJI Indonesia ini diselenggarakan di Hotel Swiss Bell, Kota Manado, Sabtu-Minggu (9-10/3/2024).
Ketua AJI Manado Fransiskus Marcelino Talokon mengungkapkan pre-bunking adalah salah satu proses dalam pemeriksaan fakta.
Selain pre-bunking juga dikenal istilah de-bunking, namun bedanya yaitu de-bunking merupakan teknik membongkar sebuah informasi tidak benar yang sudah terlanjur tersebar.
“Sementara pre-bunking adalah membangun pondasi pengetahuan masyarakat maupun jurnalis dalam membedakan informasi benar dan tidak atau hoaks,” papar Fransiskus Marcelino Talokon.
Dia mengatakan, pre-bunking adalah langkah preventif dalam memerangi informasi tidak benar yang tersebar di berbagai platform media sosial.
25 jurnalis yang ikut pelatihan diberi pengetahuan tentang teknik pencegahan, sebelum suatu informasi tidak benar menyebar. Mereka diajari teori pre-bunking, mis informasi dari masa ke masa, memetakan narasi mis informasi atau disinformasi bertema politik dan mal informasi.
Peserta juga mendapatkan materi tentang anatomi manipulasi informasi dan cara membuat konten pre-bunking.
“Harapan kami 25 jurnalis yang jadi peserta ini dapat membuat konten pre-bunking. Semoga ilmu itu juga dapat diaplikasikan dalam pekerjaannya,” ujarnya.
Dia berharap, alumnus pelatihan pre-bunking dapat mendistribusikan pengetahuannya kepada sesama jurnalis di Sulut. (yos)