40 Persen Wanita Muda Mengalami Kekurangan Zat Besi, Ini Gejalanya

Ilustrasi pusing, salah satu gejala kekurangan zat besi. (Foto:pexels.com/Andrea Piacquadio)

Manado, DetikManado.com – Sebuah studi baru-baru ini menyarankan untuk memasukkan tes kekurangan zat besi sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Pasalnya, 40% gadis remaja dan wanita muda di Amerika Serikat memiliki kadar zat besi yang rendah.

Kelelahan, kabut otak, dan pusing merupakan indikasi kekurangan zat besi yang memengaruhi banyak wanita muda di Amerika Serika. Sebuah studi baru-baru ini menyarankan tes darah untuk mengukur cadangan zat besi tubuh harus dimasukkan dalam pemeriksaan kesehatan rutin.

Bacaan Lainnya

Dilansir dari Medical Daily, para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Michigan mengevaluasi data anak perempuan dan perempuan berusia antara 12 dan 21 tahun, yang dikumpulkan selama 20 tahun terakhir dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa empat dari setiap 10 gadis remaja dan wanita muda memiliki tingkat zat besi yang rendah, dan 6% memiliki tingkat yang sangat rendah yang mengindikasikan anemia defisiensi besi, suatu kondisi yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan gejala yang membatasi hidup.

Pengujian kekurangan zat besi saat ini direkomendasikan untuk balita, wanita hamil atau orang dengan sekelompok gejala yang menunjukkan anemia. Namun, para peneliti percaya semua wanita muda harus diskrining untuk kekurangan zat besi, dan tes ferritin harus dimasukkan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin mereka.

“Kekurangan zat besi adalah masalah yang kurang dikenal dengan dampak buruk, tetapi gejalanya dan bahkan anemia dinormalisasi pada wanita muda. Mengapa kita tidak melakukan skrining untuk kondisi yang sangat lazim, mudah didiagnosis, mudah diobati, dan berhubungan dengan penyakit serius? gejala dan peningkatan risiko kematian jika tidak ditangani?” kata penulis utama Angela Weyand.

Studi tersebut menunjukkan bahwa menstruasi merupakan faktor risiko yang mempercepat kekurangan zat besi, meskipun seperempat dari anak perempuan yang belum mulai menstruasi juga menunjukkan kekurangan zat besi.

Dalam banyak kasus, wanita mungkin tidak secara rutin mendiskusikan perdarahan menstruasi dengan penyedia layanan kesehatan dan mungkin tidak menyadari bahwa ia mengalami perdarahan menstruasi yang tidak normal yang dapat menyebabkan anemia.

Peneliti merekomendasikan untuk memasukkan makanan kaya zat besi dalam diet dan penggunaan suplemen pada orang dengan kadar zat besi rendah dalam darahnya. Dalam kasus kekurangan yang serius, suplemen zat besi intravena juga dianjurkan. (Yoseph Ikanubun)

 

Gejala kekurangan zat besi:

 

Komentar Facebook

Pos terkait