Setelah lebih dari satu tahun pandemi saat ini belum juga selesai, membuat perekonomian keluarga sangat terganggu karena belum bisa beraktifitas seperti dahulu. Dalam bidang akademik juga masih tetap sama, pembelajaran yang belum kondusif membuat materi-materi yang diberikan dosen saat perkuliahan online tidak dapat dimengerti dengan baik.
“Namun hal lain yang sudah lebih baik adalah karena ada bantuan kuota dari Kementerian, dan aplikasi yang sebelumnya digunakan sudah lebih dimengerti,” tutur Viorena yang juga aktif di organisasi kemahasiswaan ini.
Kondisi aktifitas di kampus sebenarnya sudah mulai ‘hidup’ kembali. Sudah mulai ada kegiatan terkait ujian akhir maupun seminar bisa dilakukan di lingkungan kampus dengan protokol kesehatan. Namun belakangan, gelombang kedua pandemi membuat aktifvitas di kampus kembali dihentikan sementara.
“Penerapan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat saat ini yang mulai kendor, namun dengan adanya Covid-19 varian baru membuat penerapannya sudah mulai diperketat kembali,” ujar Sekjend DPC Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Tondano Periode 2021-2022 ini.
Dalam kondisi seperti ini, Viorena juga menyampaikan sejumlah harapan untuk pemerintah. Kiranya lebih mempertimbangkan setiap kebijakan yang diberlakukan dalam masyarakat, karena mengingat banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan karena pandemi saat ini. Ada pun masyarakat yang mempunyai usaha kecil sangat kesulitan karena kebijakan saat ini.
“Bagi masyarakat agar tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan yang diberlakukan, sehingga diharapkan bisa bersama pemerintah menekan laku penyebaran Pandemi Covid-19,” ujarnya memungkasi. (yoseph)