DanaRupiah Perluas Jangkauan Pembiayaan Digital ke Kupang

Entjik (kanan), menandatangai perjanjian kerjasama (MoU) yang disaksikan Kepala Seksi Fasilitas Usaha Koperasi Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT Hendrik Riwu.

Kupang, DetikManado.com – PT Layanan Keuangan Berbagi (DanaRupiah), perusahaan Financial Technology (Fintech) Peer to Peer (P2P) Lending, kembali memperluas jangkauan pembiayaan digital.

Kali ini kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Timur bersamaan dengan acara FinEast 2020 Kupang yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Bacaan Lainnya

Presiden Direktur DanaRupiah Entjik S Djafar, menyatakan DanaRupiah ingin terus aktif memperluas jangkauan pembiayaan digital untuk sektor produktif ke luar Pulau Jawa, dan kali ini ke Nusa Tenggara Timur atau Kupang. “Kami berterima kasih kepada AFPI, pemerintah dan masyarakat Kupang, dengan adanya gelaran acara FinEast 2020 ini, DanaRupiah dapat turut berpartisipasi dalam memperluas jangkauan pembiayaan ke sektor produktif,” ujarnya.

Dia mengatakan, khususnya kepada pelaku UMKM di Kupang. Dengan kerjasama itu diharapkan turut mendorong pertumbuhan bisnis UMKM.

Entjik menambahkan FinEast dan acara-acara senada yang diselenggarakan asosiasi, akan mendorong para penyelenggara fintech lending untuk terus mengembangkan jangkauan layananannya melalui kerjasama dengan masyarakat di daerah tujuan. “Dengan demikian diharapkan dapat menstimulasi pertumbuhan fintech lending di daerah dengan menambah akses keuangan masyarakat setempat,” ujarnya.

DanaRupiah dalam acara FinEast 2020 ini menandatangani kesepakatan dengan UMKM. Dalam kesepakatan tersebut, lender (pemberi pinjaman) akan memberikan pendanaan melalui aplikasi digital apps DanaRupiah. Dengan demikian akan mempermudah pelaku UMKM mendapatkan akses pembiayaan untuk kebutuhan usahanya.

Entjik menambahkan DanaRupiah menargetkan sebanyak 25 persen pembiayaan tersalurkan ke sektor produktif pada tahun ini. Sebelumnya DanaRupiah sudah menyalurkan pinjaman untuk para petani, khususnya petani jagung di Sulawesi Utara. “Selanjutnya, DanaRupiah akan memperluas progam tersebut di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat pada tahun ini,” tandasnya.

Selain pendanaan bibit jagung dan pupuk, DanaRupiah akan mulai memberikan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan mekanisasi pertanian, melalui pemanfaatan teknologi alat mesin seperti traktor. Pembiayaan mekanisasi ini sekaligus mendorong pertanian Indonesia beralih dari metode tradisional ke mesin modern.

Dia mengungkapkan, hingga akhir 2019, DanaRupiah telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 5,3 triliun. Adapun akumulasi pinjaman tahun ini mencapai Rp 1,75 triliun. Total peminjam yang disetujui mencapai 4 juta orang. Lebih dari 307 transaksi yang mengajukan pinjaman setiap jamnya atau setara dengan 5 transaksi setiap menitnya. “Dengan pengembangan jangkauan pembiayaan dan layanan yang optimal, kami percaya DanaRupiah dapat merealisasikan target penyaluran pinjaman Rp 9,6 triliun pada tahun 2020 ini. Meningkatnya target penyaluran juga membuktikan bahwa DanaRupiah terus bertumbuh dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai solusi keuangan digital,” katanya.

Head of Business Development DanaRupiah Christine Tandeans mengatakan untuk mendorong pembiayaan produktif, DanaRupiah terus melakukan edukasi dan sosialiasi mengenai manfaat fintech lending melalui bekerjasama dengan sejumlah pihak, salah satunya Lembaga Pendidikan HACKTIV8. Tujuannya demi memudahkan akses Pendidikan kepada masyarakat dengan biaya rendah per bulannya.

DanaRupiah memaksimalkan tiga layanan sebagai bentuk komitmennya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia, yakni pinjaman tunai, pinjaman produktif, serta pinjaman untuk pelatihan dan Pendidikan. (joe)

Komentar Facebook

Pos terkait