Manado, DetikManado.com – Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulut menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Revitalisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan SMA Tahap II Tahun Anggaran 2023, bertempat di Hotel Grand Puri Manado pada Rabu – Jumat (25-27/10/ 2023).
Rakor ini dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Setdaprov Sulut Dr Denny Mangala MSi didampingi Kepala Dinas Dikda Provinsi Sulut Dr Femmy J Suluh MSi dan Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Dikda Provinsi Sulut Dr Sri Ratna Pasiak MPd, Rabu (25/10/2023) malam.
Ketua Panitia Arthur Tompodung dalam laporannya mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan itu adalah untuk mengevaluasi pekerjaan fisik yang telah dilakukan oleh pihak pelaksana di sekolah-sekolah. Untuk tahun 2023 ini ada 12 SMA yang mendapat bantuan DAK Fisik.
“Dalam kegiatan ini ada penyampaian materi dari pihak eksternal serta dari Dinas Dikda Sulut, juga presentase kemajuan pekerjaan oleh masing-masing direktur perusahaan yang melakukan pekerjaan di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Selanjutnya Femmy J Suluh dalam pengantarnya berharap agar pihak pelaksana bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, supaya tidak mengulangi masalah seperti di waktu sebelumnya.
“Sekarang sementara dibuat aplikasi untuk kontrol internal, melihat progres pekerjaan baik secara administrasi maupun fisiknya,” ujarnya.
Dalam arahannya, Denny Mangala menyampaikan, Rakor ini untuk membangun dan bersinergi bersama antara pihak-pihak yang terkait dalam pekerjaan fisik di sekolah.
“Saya ingat tahun kemarin itu tinggal menghitung detik perpisahan tahun, progres pencairan DAK masih banyak dokumen diajukan dan saat tutup ada sekian dokumen yang tidak bisa diproses,” papar dia.
Denny Mangala mengatakan, hal itu merupakan kerugian bagi daerah karena tidak terealisasi, dan menjadi beban daerah, karena daerah yang membayar melalui APBD Perubahan, bukan APBD Induk karena sudah diketok.
“Pengalaman kemarin jangan lagi terjadi pada tahun 2023 ini, Pemprov Sulut akan bersikap tegas soal ini dan semua ini petunjuk pimpinan. Progres ini harus dipercepat dengan tidak mengabaikan kualitasnya,” ujarnya.
Denny Mangala mengharapkan, kontraktor, konsultan, dan semua pihak yang terlibat memberikan perhatian serius. Apalagi saat ini sudah 25 Oktober, dan kontrak paling lama 30 November.
“Artinya tinggal satu bulan efektif. Ada bangunan belum tertutup atap maka akan beresiko kalau musim hujan,” ujar dia.
Dia mengatakan, gubernur dan wakil gubernur menyampaikan agar konsultan perencana memonitor secara kontinyu. Kalau kurang tenaga pekerja, maka harus ditambah agar bisa selesai tepat waktu.
“Kedepan akan dicoba dengan aplikasi, dan pimpinan bisa memantau proyek ini melalui aplikasi progresnya sudah sampai di mana. Jadi tolong kerjakan dengan baik dan benar, jangan asal jadi agar berdampak bagi kemajuan pendidikan di Sulut,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri para Kepala SMA penerima bantuan DAK Fisik, konsultan, serta kontraktor pelaksana pekerjaan. (Yoseph Ikanubun)