MANADO, DetikManado.com – Batalnya pelaksanaan kampanye calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, di Kota Manado, Minggu (31/03/2019) besok, mendapat tanggapan dari pengamat politik Sulut, Ferry Daud Liando.
Kepada DetikManado.com, Sabtu (30/03/2019) sore, Liando mengatakan, Sulut merupakan salah satu populasi pemilihnya paling kecil di Indonesia.
“Pemilih di Sulut hanya hanya 1.917.999,” jelas Liando yang juga akademisi Unsrat Manado.
Liando juga memberikan contoh jumlah daerah yang memiliki populasi pemilih paling banyak seperti Jawa Barat, jumlah pemilihnya sebanyak 32,6 juta orang.
Lebih lanjut dikatakan, dengan kondisi seperti ini, suara pemilih tidak akan mempengaruhi secara siginifikan, itulah sebabya kedua capres tidak begitu gesit mengunjungi Sulut.
“Prabowo sempat datang tapi hanya sebentar, durasi waktunya jauh lebih panjang ketika beliau di Makassar. Begitu juga dengan Jokowi, beliau lebih memikih datang di daerah lain dan mendulang suara disana ketimbang di Sulut,” jelasnya.
Jadi sebetulnya, Lanjut Liando, Sulut bukan daerah sasaran mencari suara, karena populasinya kecil, Sulut itu sama sekali tidak dianggap.
“Bisa jadi karena memang manfaat kampanye tidak meberikan dampak yang signifikan, sebab sebagian besar masyarakat sudah kuat dengan pilihannya, sehingga ada kampanye atau tidak, pengaruhnya tidak begitu berarti,” tutup Liando.
Peliput : Hardinan Sangkoy
Editor : dm