MANADO, DetikManado.com – Ketika Joko Widodo datang ke Sulawesi Utara (Sulut), lebih memilih melaksanakan tugas Negara daripada berkampanye dan Prabowo Subianto hanya berkampanye sebentar di Manado, mendapat perhatian tersendiri bagi pengamat Politik Sulut, Ferry Daud Liando.
Kepada DetikManado.com, Sabtu (30/03/2019), Doktor jebolan Universitas Padjadjaran ini, mengatakan situasi tersebut terjadi karena Sulut merupakan salah satu populasi pemilihnya paling sedikit di Indonesia.
Dimana jumlah pemilih di daerah ini hanya sebesar 1.917.999, jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki populasi pemilih paling banyak seperti Jawa Barat, jumlah pemilihnya sebanyak 32,6 juta orang.
“Prabowo sempat datang tapi hanya sebentar, durasi waktunya jauh lebih panjang ketika beliau di Makassar. Begitu juga dengan Jokowi, beliau lebih memikih datang di daerah lain dan mendulang suara disana ketimbang di Sulut,” jelasnya.
Jadi sebetulnya, Lanjut Liando, Sulut bukan daerah sasaran mencari suara, karena populasinya kecil, Sulut itu sama sekali tidak dianggap.
Akademisi Unsrat Manado ini, juga menambahkan, bahwa sebagian besar masyarakat sudah kuat dengan pilihannya, sehingga ada kampanye atau tidak, pengarunya tidak begitu berarti. (hs/dm)