Tondano, DetikManado.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Tondano Santo Paulus, sejak Kamis-Minggu (12-15/03/2020), sukses menggelar Masa Bimbingan (Mabim).
Mabim merupakan pendidikan formal kedua yang ada di organisasi PMKRI, setelah Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB). Diketahui, PMKRI Tondano telah melaksanakan MPAB pada bulan November 2019 lalu di Kasuang Spiritual Center (KSC) Tondano, Minahasa, Sulut.
Presidium Pendidikan dan Kaderisasi (PPK) PMKRI Tondano, Indra P Ngangi menyatakan bangga dengan 12 orang yang mengikuti Mabim. “Kalau ditempa, mereka memang ditempa, “ tutur mahasiswa Fakultas Ekonomi (Fekon) Unima ini.
Ngangi berpesan, mereka tetap dengan semangat saling menjaga kekompakan dan menopang, hingga selesai dalam organisasi PMKRI. “Semoga semangat Santo Paulus beserta mereka,” tutupnya.
Ia menyebutkan, 44 peserta yang mengikuti MPAB, 10 orang dinyatakan sah menjadi anggota biasa. Sedangkan, 2 orang lainnya telah mengikuti MPAB tahun 2017 dan 2018. Pengukuhan menjadi anggota biasa digelar di lokasi Wale Ta’waya, Langowan, Minahasa, Sulut.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Tondano, Anthoni R Talubun mengatakan, dengan pengukuhan itu, maka mereka dinyatakan memiliki hak penuh sebagai anggota biasa PMKRI. “Kalian memang yang terbaik. Karena tidak semua dari awal berproses, hingga setia di titik ini,” imbuhnya.
Talubun menegaskan, jangan cepat berpuas diri. “Masih ada jenjang berikutnya. Teman-teman saling menjaga satu sama lain,” tuturnya.
Mewakili Dewan Pengarah Desyemca FI Muda menyatakan, sesuai dengan tema yang diangkat, jadilah kader yang berintegritas dan militan. “Di saat PMKRI lagi susah dan miskin, tetapi bagaimana kita tetap berjuang, tetap di dalam PMKRI,” ucapnya.
Militan, kata Muda, harus tetap dijaga hingga menjadi anggota penyatu atau alumni. “Tetap semangat, tetap berjuang. Warisi apinya, bukan abunya,” tandas Muda yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPC PMKRI Tondano periode 2018-2019.
Sementara itu, Stefanus Goni sebagai senior mengatakan, tidak ada pelaut yang hebat, tanpa melewati sebuah badai. Proses tidak akan mengkhianati hasil. “Teman-teman berproses, hargailah proses itu. Kita bisa berandai-andai setinggi langit, tapi kita jangan lupa hal-hal yang kecil,” tuturnya.
Goni menegaskan, sumpah anggota PMKRI yang diucapkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta visi dan misi PMKRI. Menjadi agent of modernization, ia mengatakan, kader PMKRI dituntut harus dapat menyaring informasi dengan jelas, semisal Covid-19.
Goni menyoal ketidakadilan untuk menjawab visi dan misi PMKRI melalui cara-cara yang modern, seperti membuat blog atau konten youtube sebagai penyambung lidah rakyat. “Jangan sampai lebih modern, teman-teman makin diam,” ucapnya.
Sebelum dikukuhkan, para peserta Mabim mengikuti Ekskursi Sosial di Desa Kaayuran Atas, Langowan, Minahasa, Sulut, Sabtu-Minggu (14-15/03/2020) kemarin. (rf)