Tondano, DetikManado.com – Lurah Kelurahan Kayawu Tomohon, Ferry Pojoh SPd bersama Ikatan Mahasiswa Tomohon (IMT) Universitas Negeri Manado (Unima) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Tomohon mengadakan aksi penanaman pohon, Rabu (18/8/2021).
Aksi penanaman pohon itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-76 tahun, yang dimulai pukul 14.00 Wita hingga selesai di Perkebunan Karinda, Kelurahan Kayawu, Tomohon, Sulut.
Usai menanam pohon, Pojoh mengungkapkan rasa bangga kepada para mahasiswa.
“Terima kasih kepada organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Tomohon dan Ikatan Mahasiswa Tomohon Unima karena sudah peduli terhadap lingkungan, khususnya di Kelurahan Kayawu ditanam sekitar mata Karinda,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kepedulian tersebut karena lingkungan di sekitar wilayah Gunung Lokon mulai gersang. Baginya, penanaman pohon itu merupakan bentuk kepedulian terhadap anak cucu ke depan.
“Sehingga generasi penerus dapat juga menikmati alam yang tetap hijau,” pungkas Pojoh.
Senada dengan Pojoh, Ketua IMT Unima Marcelino Lumi mengucapkan terima kasih atas sambutan baik oleh pemerintah setempat, yakni Lurah Kelurahan Kayawu.
“Manfaat serta tujuan dalam penghijauan ini salah satunya sarana melestarikan lingkungan, kembali asri dan sehat tanpa adanya pencemaran serta mengurangi resiko bencana alam dan juga membuat udara sekitar menjadi bersih karena bibit pohon yang kita tanam menghasilkan O² dan menyerap CO²,” ungkap Lumi.
Lumi berharap semoga bibit pohon yang ditanam dapat bertumbuh dan bisa dimanfaatkan untuk beberapa tahun kedepan.
Sementara itu, Ketua PMKRI Cabang Tomohon Jibran Pukul mengungkapkan kegiatan penanaman pohon membawa manfaat besar bagi masyarakat sekitar.
“Agar bumi ini tetap terus hijau, agar kedepan kita memiliki investasi oksigen bagi anak cuci kita di masa depan,” kata Jibran.
Menurut Jibran yang juga mahasiswa Unima ini, pegunungan dan gunung di Kota Tomohon mulai terlihat tandus.
“Bisa membawa dampak buruk bagi masyarakat sekitar apabila dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan bencana,” jelas Jibran. (***/rf)