MPLS di SMKN 6 Manado, Altje Salele Paparkan Materi Wawasan Wiyata Mandala

Pelaksanaan MPLS di SMKN 6 Manado pada, Senin (8/7/2024). (Foto: Yoseph Ikanubun/DetikManado.com)

Manado, DetikManado.com – Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) digelar SMKN 6 Manado pada, Senin (8/7/2024). Sebanyak 305 siswa baru mengikuti kegiatan yang berlangsung di aula sekolah tersebut.

Kepala SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd saat memberikan sambutan mengatakan, MPLS merupakan kegiatan pertama bagi peserta didik baru di sekolah untuk pengenalan program, tata kelola, sarana dan prasarana sekolah. Selain itu juga terkait cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah.

Bacaan Lainnya

“Kalian telah memilih untuk melanjutkan pendidikan di SMKN 6 Manado, sehingga penting untuk mengenal dan mencintai sekolah ini,” tutur Altje Salele didampingi para Wakil Kepala SMKN 6 Manado yakni Inggrit Tombeng SPd MSi, Jeki Agontha SPd, dan Drs Verry Lumenta.

Setelah seremoni pembukaan, kegiatan MPLS dilanjutkan dengan materi pertama yang disampaikan oleh Altje Salele terkait Arti dan Makna Wawasan Wiyata Mandala.

Dia memaparkan, wawasan adalah suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat. Sedangkan Wiyata adalah pendidikan, Mandala adalah tempat atau lingkungan.

“Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan,” papar Altje Salele.

Dia kemudian memaparkan terkait unsur-unsur Wiyata Mandala di mana sekolah merupakan lingkungan pendidikan, kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggungjawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.

“Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan atau membangun hubungan yang serasi,” tuturnya.

Dia memaparkan, sekolah merupakan tempat penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar (PBM), menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM.

“Dalam PBM itu dibina dan dikembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pandangan hidup/kepribadian, hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya, dan kemampuan berkarya,” papar Altje Salele.

Pelaksanaan MPLS di SMKN 6 Manado pada, Senin (8/7/2024). (Foto: Yoseph Ikanubun/DetikManado.com)

Altje Salele memaparkan, fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam suasana yang dinamis.

“Warga sekolah baik di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru.Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga,” tuturnya.

Terkait penataan wiyata mandala dalam upaya ketahanan sekolah, dia mengatakan, ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif. Kemudian secara internal melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.

“Melakukan koordinasi dengan Komite Sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah,” papar Altje Salele.

Penyampaian materi ini berlangsung interaktif, di mana kepala sekolah berkomunikasi langsung dengan para siswa, seperti menanyakan motivasi mereka masuk ke SMKN 6 Manado. Secara sederhana juga dilakukan assesment terkait potensi minat dan bakat siswa yang baru masuk di sekolah itu.

“Yang punya prestasi di cabang olahraga bela diri Karate, coba berdiri,” ujarnya, ditanggapi dengan sejumlah siswa yang kompak berdiri.

Diketahui, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, dalam MPLS dilakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai tempat belajar yang aman, ramah anak dan nyaman bagi peserta didik. (Yoseph Ikanubun)

Komentar Facebook

Pos terkait