“Jadi event ini ada, semacam penyemangat senang sekali bisa datang,” sebut Ganap.
Terlepas dari itu, ia menyebutkan sejumlah karya dalam pameran ini yang belum ada tema yang mewadahi karya-karya tersebut.
“Mungkin ada kekurangan teknisnya. Judul karya dengan seniman-seniman yang menciptakan karya yang bersangkutan itu tidak terpampang di sini (lukisan),” tuturnya.
Ganap pun berharap jika ingin membuat kegiatan ke depannya, hal-hal yang menjadi manajerial kegiatan dapat diperhatikan.
Di akhir pameran seni, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi bertajuk Seni dan Realitas Sosial. Diskusi itu menghadirkan perupa yang juga alumni Seni Rupa FBS Unima, Franky Sampow SPd dan Swadi Sual.
Sampow merespon baik dan memberikan motivasi untuk mahasiswa Seni Rupa. Ia juga mengatakan beberapa kekurangan, tetapi ke depan dapat diperbaiki mahasiswa.
“Tapi intinya sudah membangun suatu kreatifitas yang baik bagi perkembangan seni rupa di Sulut,” tutup Sampow. (rf)