Tondano, DetikManado.com – Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Seni Rupa dan Kerajinan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unima sukses menggelar pameran seni rupa, Rabu-Kamis (21-22/10/2020) di ruangan Jurusan Seni Rupa FBS Unima Tondano, Minahasa, Sulut.
“Kegiatan ini merupakan salah satu penyambutan untuk para mahasiswa baru. Jadi, salah satu pemanasan untuk beberapa kegiatan ke depan,” ujar Ketua HMJ Seni Rupa Andro Manengkey.
Tidak hanya pameran seni mahasiswa, kegiatan itu diisi juga dengan screening film pelukis legendaris asal negeri Belanda, Vincent Van Gogh.
“Pameran seni rupa, pemutaran film, diskusi juga ada,” ungkap mahasiswa jurusan Seni Rupa FBS Unima, Rivaldo.
Sementara itu, mahasiswa lain di jurusan ini, Ricky Losung mengapresiasi kegiatan yang dilakukan ini.
“Apalagi sekarang maba (mahasiswa baru) yang masuk untuk lebih giat lagi berkarya bersama,” jelasnya.
Di lain pihak, para pengunjung juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pameran yang dilakukan ini dalam ruangan ini, salah satunya mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, David Ganap.
Ia merasa senang dan mengucapkan selama karena para mahasiswa Seni Rupa telah membuat kegiatan pameran ini. Menurutnya, beberapa hari di Manado, sedikit kegiatan seni yang diselenggarakan.
“Jadi event ini ada, semacam penyemangat senang sekali bisa datang,” sebut Ganap.
Terlepas dari itu, ia menyebutkan sejumlah karya dalam pameran ini yang belum ada tema yang mewadahi karya-karya tersebut.
“Mungkin ada kekurangan teknisnya. Judul karya dengan seniman-seniman yang menciptakan karya yang bersangkutan itu tidak terpampang di sini (lukisan),” tuturnya.
Ganap pun berharap jika ingin membuat kegiatan ke depannya, hal-hal yang menjadi manajerial kegiatan dapat diperhatikan.
Di akhir pameran seni, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi bertajuk Seni dan Realitas Sosial. Diskusi itu menghadirkan perupa yang juga alumni Seni Rupa FBS Unima, Franky Sampow SPd dan Swadi Sual.
Sampow merespon baik dan memberikan motivasi untuk mahasiswa Seni Rupa. Ia juga mengatakan beberapa kekurangan, tetapi ke depan dapat diperbaiki mahasiswa.
“Tapi intinya sudah membangun suatu kreatifitas yang baik bagi perkembangan seni rupa di Sulut,” tutup Sampow. (rf)