Ia mengatakan materi-materi tersebut tidak dipelajari di Kampus dan berkesan baginya seperti Aswaja dan Paradigma. Menurutnya materi Aswaja merujuk pada keberagaman masyarakat di Minahasa. “Kita ketahui saja mayoritasnya non-muslim di Minahasa. Sangat cocok sekali untuk dipelajari lebih dalam lagi,” ujarnya saat ditemui DetikManado.com, Senin (09/09/2019) di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unima Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).
Sedangkan materi Paradigma sesuai jurusan Sosiologi yang merupakan dasar keilmuannya di FIS Unima. “Karena ada hubungan sekali dengan jurusan saya. Jadi menarik untuk mempelajarinya,” pungkas mahasiswa asal Bolaang Mongondow Timur ini. Djola menuturkan selain materi-materi yang disuguhkan, ia dapat mengenal dan berteman anggota baru PMII Minahasa lainnya. Dengan begitu, terjalin hubungan yang baik diantara mereka. (rf)
