Posting Dugaan ‘Skandal Akademik’ di Unsrat ke Medsos, Begini Penjelasan Lena Ellen Wullur

Lena Ellen Wullur (foto : Ist)

MANADO, DetikManado – Dugaan skandal akademik, yang diposting ke media social facebook, oleh Lena Ellen Wullur, salah satu dosen yang dipercayakan mengajar mata kuliah perpajakan pada Fakutas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Selasa (11/12/2018), menjadi ramai diperbincangkan.

Dalam postingan tersebut, Lenna mengungkapkan keberatannya terdapat nilai 5 mahasiswa, yang menurutnya berubah, sehingga ada perbedaan nilai pada dosen dengan yang tertera di portal Unsrat.

Bacaan Lainnya

Saat dihubungi sejumlah awak media, Lena meyampaikan dipercayakan mengampuh mata kuliah perpajakan, dalam pemberian nilai kepada mahasiswa, ia lakukan berdasarkan reward dan punishment.

“Dikelas ini kita mengatur penilaian berdasarkan reward dan punishment, ketika memasuki ujian mid dan semester saya utamakan konfirmasi apakah ada kesalahan penilaian dari saya terhadap nilai tugas mereka” jelasnya.

Selesai semester, lanjut Lena, “Saya konfirmasi kepada mahasiswa apakah mereka sudah menerima nilai sesuai dengan sudah mereka lakukann, jadi tugas masuk berarti mereka berhak mendapatkan nilai, dan mahasiswa yang hadir saat itu semua sudah konfirmasi nilai dan mereka setuju dengan nilai yang ada”.

Lenna juga menjelaskan, setelah semua nilai dikonfirmasi dengan mahasiswa, dirinya membuat daftar penilaian yang dimasukan kepada pegawai di Unsrat.

Namun ia tidak memiliki kewenangan mengisi nilai tersebut kedalam portal, karena di portal akademiknya tidak nama-nama mahasiswa, begitu sistim yang ada di kampus tersebut, k ata dia, karena yang memiliki kewenangan mengisi nilai adalah penanggung jawab mata kuliah tersebut.

Kemudian Lena meminta password kepada dosen penanggung jawab mata kuliah, untuk mengisi nilai, oleh dosen tersebut diberikanlah password.

“ketika saya menerima password tersebut, yang terjadi adalah nilai itu sudah ada isinya, nilanya berubah, jadi ada 5 mahasiswa yang nilainya berubah, dari C+ menjadi B, dari E menjadi C” tutur Lena.

Kejadian ini bagi Lena, merupakan hal yang tidak panas di dunia akademik, karena selama menjadi dosen, baru kali ini mengalami hal seperti itu, “bagi saya itu hal yang sangat tidak pantas di dunia kademik, saya selama jadi dosen baru kali ini mengalami seperti ini, yang peling menyedihkan disini adalah saya tidak menginput nilai dan penanggungjawab tidak mengimput nilai, pertanyaannya siapa yang menginput nilai tersebut?” tutur Lena dengan nada bertanya.

Ternyata, kata lanjutnya, yang meginput nilai tersebut adalah pegawai honorer pada kampus ini, karena dia mendapat telepon dari salah satu pejabat teras kampus, yang mengaku bahwa dirinya ini yang menyuruh pegawai honorer tersebut.

“Mendapat telepon dari salah satu pejabat teras, atau pimpinan unsrat, bahwa yang menyuruh pegawai itu adalah beliau, dan saya lebih miris lagi dengan kejadian tersebut, karena mengindikasikan bahwa ini merupakan sindikat yang sudah tersistem, sehingga yang dibuat itu sudah berkali-kali.” Tutur Lenna.

Ketika ditanya oleh media, nama pejabat yang dimaksud, Lenna pun menyampaikan inisialnya RG.

Disampaikan juga, bahwa dirinya kembali ke kampus memberikan keberatannya secara formal, kepada dekan melalui penanggungjawab, tapi Ia disalahkan karena membuat status di medsos, padahal dalam status tersebut, hanya mengkonfirmasi tanpa menyebutkan pribadi orang-orang tersebut.

“Saat ini yang saya alami adalah saya diancan dan saya merasa sangat tertekan karena hal ini, padahal seharusnya sebagai dosen pada falultas tersebut yang sudah berlajar baik tentang politik dan pemerintahan, justru seharusnya mengedukasi masyarakat pentingnya memberi nilai yang benar” keluh Lena.

Dirinya juga sangat menyangkan, karena mahasiswa-mahasiswa tersebut, adalah adalah orang-orang yang terlibat dalam keamanan bangsa dan negara ini, jelas Lena, tanpa mengurai apa latar belakang pekerjaan mahasiswa yang ia maksud.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan, bahwa dirinya diminta untuk menghapus status dan komentar pada laman facebook, kemudian masalah ini diselesaikan secara damai dan, bahkan Ia ini harus mengaku bahwa itu kesalannya.

Saat ditanya yang mejadi motivasinya membuat tulisan tersebut di medsos, Lena menjawab, Ia ingin citra kampus lebih baik, “Saya ingin citra kampus lebih baik sesuai dengan akreditasi A yang dimiliki, saya tidak mau ada oknum yang merusak citra ini,” tegasnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada klarifikasi dari pihak Unsrat, maupun pejabat inisial RG, tentang apa yang disampaikan oleh Lenna tersebut. (dm/red/tim)


Pos terkait