“Jika pada de-bunking ibaratnya kita sebagai pemadam kebakaran, maka pada pre-bunking kita melakukan pencegahan agar hoaks itu tidak menyebar di publik,” ujar Ishak.
Dia memaparkan, pencegahan itu diibaratkan memberikan “vaksin” kepada publik agar jika kemudian mereka menerima informasi hoaks, sudah tidak lagi terpengaruh.
Tak hanya menerima teori, namun para peserta juga dibekali dengan ketrampilan untuk melakukan pre bunking terkait isu-isu yang beredar di publik.
Diketahui, Training Pre-Bunking ini merupakan tindaklanjut dari pelaksanaan Training of Trainer (ToT) Pre-Bunking dan juga training Pengantar Sosial Media yang digelar oleh AMSI pada 3-5 September 2022 di Jakarta.
Training Pre-Bunking ini juga diisi dengan materi tentang media sosial dan pembuatan video yang disampaikan oleh Adi Prast.
AMSI menjadi bagian dari Cekfakta.com yang merupakan sebuah inisiatif yang dilakukan oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan AMSI dengan dukungan Google News Initiative.
Pada penutupan kegiatan Training Pre-Bunking ini dihadiri Sekretaris Jenderal AMSI Nasional Wahyu Dhyatmika yang juga Pemred Majalah TEMPO. (joe)