Setyono juga mengatakan, memang di era ini banyak konten yang tidak jelas kebenarannya (hoaks) yang beredar dengan bebasnya. “Cara yang paling mudah untuk menangkal kebohongan di Facebook, Instagram,dan WhatsApp dengan tidak membagikan ke teman, dan tidak membagikan ke orang lain berita tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, meski berita tersebut merupakan suatu kebohongan, lama kelamaan kebohongan itu diyakini sebagai kebenaran karena disebarkan secara terus menerus. “Saya menganjurkan siswa tidak mempelajari sesuatu tanpa petunjuk, bimbingan guru atau ahlinya,”ucapnya.
Dia juga mengatakan peran penerbit Yudhistira dalam memajukan pendidikan di Sulut tentu pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah,berusaha memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan di Sulawesi Utara bagi kebutuhan pendidik maupun peserta didik. “Ini sesuai dengan visi Yudhistira mendharmabaktikan diri pada dunia perbukuan untuk berperan serta mencerdaskan kehidupan bangsa guna meningkatkan sumber daya manusia khususnya Sulawesi Utara dan di Indonesia pada umumnya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, misi Yudhistira di dunia pendidikan yaitu menciptakan buku bermutu untuk memenuhi sarana pendidikan bangsa, memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik melalui jaringan distribusi yang luas dan kuat. “Kami juga akan menumbuhkan perusahaan yang sehat secara berkesinambungan dari tahun ke tahun,” pungkasnya. (ml)