Sebagai tindak lanjut dari kondisi itu, lanjutnya, pihak Asprov PSSI Sulut akan menyurat ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulut untuk mempertanyakan prioritas penggunaan Stadion Klabat Manado. ”Kami segera menyurat ke Dispora selaku pengelola Stadion Klabat,” ujarnya.
Pendapat berbeda disampaikan Dedy, warga Sario Manado. Dia mengungkapkan, Stadion Klabat Manado mulai bersolek sejak hadirnya tim sepakbola Liga 2, BFC Sulut United. Untuk itu, kalau ada pertandingan-pertandingan lain yang bergulir, sebaiknya jangan semua digelar di Klabat. Supaya keindahan Stadion Klabat Manado, terutama rumput bisa terpelihara dengan baik. “Kita harus malu kalau kedatangan tim tamu, kondisi stadion terlihat memprihatikan karena tidak terawat, dan digunakan terus menerus dari pagi hingga sore,” ujar Dedy.
Sebagai masyarakat pemerhati sepak bola, dia menyarankan, kompetisi Liga 3 sebaiknya menggunakan lapangan lain. “Kan selain Stadion Klabat kita juga punya Lapangan KONI Sario, kenapa tidak gunakan lapangan KONI saja? Lapangan ini juga cukup bagus,” tandasnya.
Sekretaris Dispora Provinsi Sulut Ronny Siwi saat dikonfirmasi, Kamis (12/09/2019), mengatakan, hingga kemarin pihaknya belum menerima surat dari pihak Asprov PSSI Sulut. Namun dia mengatakan, untuk penggunaan Stadion Klabat Manado diprioritaskan untuk tim Bogor FC Sulut United. “Prioritasnya adalah Bogor FC Sulut United. Jika ada kegiatan lain, tentu menyesuaikan dengan jadwal Bogor FC Sulut United,” ujar Siwi.(joe)