Tondano, DetikManado.com – Wacana pembuatan Taman Purbakala 1000 Waruga di Sulut yang disampaikan Kepala Balai Arkeologi Sulut Wuri Handoko SS MSi bersama tim peneliti, Rabu (27/11/2019) mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satu datang dari dosen Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Manado (Unima) Darmawan E Winoto SPd MPd. Apa tanggapannya?
Kepada DetikManado.com melalui aplikasi pesan singkat, Winoto mengatakan, terkait pembuatan Taman 1000 Waruga perlu adanya keterangan di setiap waruga dan digitalisasi tulisan tentang nilai-nilai sebuah waruga. “Di setiap waruga perlu ada keterangan deskripsi waruga seperti sejarah, asalnya dan sebagainya,” katanya, Jumat (29/11/2019).
Winoto menuturkan, digitalisasi yang dimaksud ialah pendirian ruangan multimedia. Dalam ruangan tersebut ditempatkan komputer atau televisi yang menampilkan konten gambar atau video waruga atau deskripsi Taman Waruga.
Selain itu, dosen di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unima ini juga menanggapi soal pembuatan batik bermotif waruga. Baginya, perlu ada sosialisasi dan pelatihan pembuatan batik kepada masyarakat. “Serta bagaimana pasar dan pemasarannya,” ungkap dosen lulusan S2 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini.
Beberapa hari lalu, Handoko bersama tim peneliti menggagas wacana untuk pembuatan Taman Purbakala 1000 Waruga di Sulut. “Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan ada 5 ribuan waruga dalam kondisi terancam rusak dan hilang,” ungkap Handoko kepada wartawan, Rabu (27/11/2019), seperti diberitakan DetikManado.com sebelumnya.
Handoko mengaku, wacana ini tentu mengundang diskusi publik, bahkan bisa muncul pro dan kontra. Di sisi lain, keberadaan Taman Purbakala 1000 Waruga itu selain sebagai upaya melestarikan situs-situs purbakala, juga bisa menjadi destinasi wisata. (rf)