Fokus Sektor Pertanian, HUB12 Gandeng BI Adakan Program Hack4ID

Pada Jumat-Sabtu (7-8/7/2023) lalu,  sejumlah anak muda Sulawesi Utara (Sulut), yang berasal dari berbagai latar belakang tergabung dalam program Hack4ID. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) dengan menggandeng Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut yang digelar di Kantor Bank Indonesia Sulut. (Foto: Dok HUB12)

Manado, DetikManado.com –  Pada Jumat-Sabtu (7-8/7/2023) lalu,  sejumlah anak muda Sulawesi Utara (Sulut), yang berasal dari berbagai latar belakang tergabung dalam program Hack4ID.

Fokus pada Digital Farming, kegiatan tersebut diinisiasi oleh
Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) dengan menggandeng Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut yang digelar di Kantor Bank Indonesia Sulut.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan saat membuka kegiatan tersebut, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulut, Andy Prasmuko menyampaikan tentang penting dan potensinya sektor pertanian di Sulut.

“Sektor pertanian masih menjadi lapangan usaha terbesar di Sulut dengan menyumbang pertumbuhan ekonomi kedua tertinggi, serta menjadi penyerap tenaga kerja terbesar,” kata Andy.

Bahkan, kata dia, BI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor pertanian melalui program-program digital farming guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Rangkaian Kegiatan Hack4ID

Kegiatan Hack4ID yang berlangsung selama  2 hari tersebut, diisi dengan berbagai aktifitas serta workshop dari beberapa mentor yang kompeten, seperti CEO Trendlines Agrifood Innovation Centre, Anton Wibowo, Social Innovation Facilitator, Ryani Sisca dan Advisory Lead ANGIN, Sarita Anggun Kinanti.

Melalui mentor-mentor tersebut, peserta belajar mengenai Problem-Solution Fit, Sprint Goal Setting hingga cara Pitching 1 on 1.

Pada hari pertama kegiatan Jumat (7/7/2023), peserta mengikuti workshop tentang ‘Problem-Solution Fit’ yang dipandu oleh Anton Trendlines. Dia menjelaskan pentingnya memahami masalah dengan melakukan survei langsung dan memfokuskan permasalahan yang akan diselesaikan.

“Membahas tahapan empathize, framing, ideate, prototype, dan testing dalam proses desain thinking,” ujar Anton saat momen materinya.

Setelah itu, pada hari kedua Sabtu (8/7/2023), dimulai dengan ‘Building Research Museum’. Peserta melakukan riset mengenai startup terkait pertanian yang ada di dunia.

Selanjutnya, mereka melakukan Crazy8, yaitu menggambar delapan ide yang muncul dalam pikiran mereka secara kreatif. Lalu peserta memilih ide terbaik dan merincikan ide tersebut menjadi tiga tahapan dalam Solution Sketch.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta juga mendapatkan mentoring dari para ahli dalam bidang startup dan pertanian. Mentoring ini bertujuan untuk membantu peserta dalam mengembangkan ide-ide mereka dan mengarahkan mereka menuju presentasi pitching.

Pada sesi terakhir, peserta mempresentasikan pitch deck mereka kepada dewan juri yang terdiri dari pakar industri, yakni Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, CEO BIGDADE Andria Wahyudi dan CEO & Founder Collabit Michella Irawan. Masing-masing tim memaparkan ide solusi startup mereka dan mendapatkan masukan dari dewan juri untuk pengembangan selanjutnya.

Terkait kegiatan itu, Program and Partnership Manager, Lady Giroth serta Operational Manager Hub12 Sulawesi Utara, Leyne Sagay mengharapkan kegiatan Hack4ID Digital Farming ini dapat mendorong lahirnya solusi inovatif dalam pertanian di Sulut. (Ali Akbar)

Komentar Facebook

Pos terkait