Manado,DetikManado.com –Bogor FC Sulut United kini menjadi sebuah tim yang diperhitungkan di ajang kompetisi Liga 2 Indonesia. Berbekal tiga kali kemenangan beruntun di kandang,klub kebanggaan warga Sulut ini kini bertengger di posisi ketiga klasemen sementara wilayah timur.
Terkait dengan prestasi tersebut, mantan bintang dan kapten Timnas Indonesia Firman Utina angkat bicara.
Ditemui seusai melakukan laga persahabatan bersama keluarga besar wartawan yang ada di Manado,Firman mengatakan, ada satu hal positif yang sudah ada di Sulut yang menyatukan segala suku, agama dan ras yaitu sepak bola khususnya Bogor FC Sulut United. “Mudah-mudahan dari sepak bola ini kita makin akur, tidak terpancing dari hal – hal yang negatif,”ujar Firman, Sabtu (20/07/2019) sore.
Lanjutnya, untuk pemain muda, mereka sekarang berlatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) masing-masing, sudah punya wadah dan termotivasi karena ada liga 2 yang bernama Bogor FC Sulut United.”Ini yang harus kita syukuri dan juga patut kita perhatikan, semoga bukan hanya sejenak dia mampir di sini, mudah-mudahan ini dipertahankan,”tegasnya.
Firman juga mengatakan untuk tidak melupakan Persma Manado yang sekarang berkompetisi di Liga 3.Dirinya memohon doa masyarakat Sulut sehingga klub tersebut juga bisa menorehkan prestasi sama dengan Bogor FC Sulut United. “Apa yang ada sekarang kita syukuri dulu, kita harus bersama-sama saling membantu, dan semoga pemain – pemain Manado yang ada di luar sana bisa terpacu untuk pulang membahagiakan kampung halaman,”bebernya.
Menurutnya, kalau tidak melihat umur mungkin dirinya akan kembali merumput di Sulut karena kariernya diawali di sini.”Kita juga mendoakan BSU cepat naik di kasta tertinggi sehingga animo masyarakat akan sepak bola semakin tinggi,”terangnya.
Lebih lanjut, Firman mengungkapkan suatu kebanggaan bisa bermain bersama keluarga besar wartawan yang ada di Kota Manado di Stadion Klabat.”Di luar sana para wartawan hanya menulis,dan sekarang mereka tahu, ternyata capek juga bermain bola,”katanya.
Dirinya juga menambahkan saat duduk tribun banyak yang mengeluhkan soal tiket yang mahal, yang menyebabkan kurang jumlah penonton saat laga melawan Martapura FC. “Mungkin bisa disharing dengan pemilik klub, dan saya rasa gubernur juga tidak menutup mata akan hal ini. Intinya masyarakat bisa senang dengan adanya persepakbolaan di sini karena ini liga 2, sudah profesional,”pungkas Firman.(ml)