Ia juga menghimbau agar kekerasan fisik tidak terjadi selama pelaksanaan PK2MB. Untuk itu, pendidikan karakter dalam bentuk pembinaan mental diwujudkan, seperti kedisiplinan masuk kuliah tepat waktu pukul 08.00 Wita. Hal ini akan menjadi teladan atau contoh yang diberikan kepada mahasiswa baru. “Sekarang kan, paradigma yang lama sudah ditinggalkan, bukan lagi model kekerasan, tapi model pembinaan. Pembinaan karakter kan tidak harus lewat kekerasan, tetapi lewat teladan dan contoh,” katanya.
Dalam pelaksanaan PK2MB pula, Tuerah mengingatkan agar kerja sama dan solidaritas dari panitia dapat terjalin. Para panitia yang masuk yakni lembaga kemahasiswaan di FIS Unima seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM). Kemudian, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP). Tak hanya itu, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yakni Unit Pelayanan Kerohanian Mahasiswa Kristen (UPK-MK), Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK), Badan Tadzkir Mahasiswa (BTM) dan Mahasiswa Pencinta Alam (MPA) juga masuk dalam susunan kepanitiaan PK2MB tahun 2019 FIS Unima.
Kemudian ada juga sosialisasi dari bidang kemahasiswaan kepada mahasiswa baru untuk terlibat dalam kehidupan organisasi. Mahasiswa akan dilatih untuk masuk dalam kehidupan berorganisasi. “Jadi sama-sama berupaya untuk membangun karakter masing-masing mahasiswa baru,” pungkasnya. (rf)