Oknum Guru SMAN 4 Falabisahaya Malut Diduga Intimidasi Siswa, Ini Kata Dinas Pendidikan

Tumpukan karung berisi kerikil yang dibawa oleh siswa SMAN 4 Falabisahaya, Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut). (Foto: DetikManado.com/Arisandi Tuhulele)

Kepulauan Sula, DetikManado.com – Salah satu oknum guru berisinial RL di SMAN 4 Falabisahaya Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut), diduga mengeluarkan aturan yang sewenang-wenang. Hal tersebut dilakukan dengan mengintimidasi siswa untuk menjadi buruh tanpa sepengetahuan Kepala SMAN 4 Falabisahaya.

Salah satu siswa SMAN 4 Falabisahaya yang enggan menyebutkan namanya merasa kesal dengan tindakan intimidasi, yang dilakukan oknum guru di Bidang Kesiswaan SMAN 4 Falabisahaya tersebut.

Bacaan Lainnya

“Saya dan siswa-siswi lainnya merasa tertekan dan dipaksakan untuk membawa kerikil yang dihitung per-alpa. Jadi, kalau alpa sekali akan membawa kerikil sekarung, jika diakumulasi dengan alpa seminggu maka harus membawa kerikil tujuh karung,” ujarnya, Senin (16/1/2023).

“Coba dipikir, apakah wajar kalau kami dipaksa membawa kerikil. Lantas Dana Bantuan Operasinal Sekolah (BOS) itu dipergunakan untuk apa? Apa lagi jarak tempuh dari tempat tinggal saya ke sekolah kurang lebih 15 kilometer. Bisa-bisa saya meninggal dunia sebelum menyelesaikan pendidikan SMA,” tambahnya.

Tak hanya siswa tersebut, siswa lain  berinisial NF yang duduk di bangku kelas 3 SMA itu mengatakan bahwa oknum guru tersebut pernah menekan mereka untuk tidak membawa kerikil di pagi hari.

“Sebab, nanti masyarakat menilai SMA favorit di Falabisahaya bobrok. Ada apa sebenarnya? Kami menduga ada sesuatu yang dimainkan oleh oknum guru tersebut. Ya, bisa saja itu terjadi pada Dana BOS,” tandas siswa tersebut.

Terkait isu ini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kacabdikbud) Malut di Kepulauan Sula, Syawal Umanahu mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait yang dilakukan oleh oknum guru RL.

“Saya akan sampaikan hal demikian atas apa yang dilakukan RL terkait intimidasi dan mengeluarkan aturan secara sewenang-wenangan serta secara tidak langsung siswa dan siswi juga ikut dipaksa untuk menjadi buruh,” ujar dia.

Syawal menjelaskan siswa-siswi hadir di sekolah untuk menimbah ilmu, bukan menjadi pekerja bangunan. Ia mengatakan guru mendidik untuk melahirkan generasi bangsa yang cerdas.

“Lantas kenapa oknum guru tersebut malah melakukan hal-hal yang tidak terdidik. Pada prinsipnya, kasus ini akan diusut sampai tuntas biar perlu kami akan memberikan sanksi keras terhadap guru tersebut,” tegas Syawal. (Arisandi Tuhulele)

Komentar Facebook

Pos terkait