Penggalangan Dana Untuk Korban Gempa di Ambon Berjalan Lancar

Aksi Galang Dana untuk korban Gempa di Maluku, Selasa (01/10/2019). (Foto: Richard Fangohoi/DetikManado.com)

Tondano,DetikManado.com – Bertempat di Bundaran Tataaran, Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Peduli Maluku (SMPM) menggelar aksi penggalangan dana untuk korban gempa di Kota Ambon, Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat beberapa waktu terakhir ini.

Diketahui, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy telah menetapkan masa tanggap darurat setelah mengguncang selama 14 hari, terhitung sejak 26 September 2019 hingga 9 Oktober 2019. Kota Ambon menjadi salah satu wilayah terdampak karena gempa Magnitude 6,5 yang terjadi pada Kamis (26/09/2019) lalu.

Bacaan Lainnya

Terkait aksi SMPM, salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Fery Silubun mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penggalangan dana aksi SMPM. “Kepada rukun atau paguyuban dan organisasi pendukung,” kata Silubun, Selasa (01/10/2019) malam usai aksi galang dana.

Untuk aksi ini, Korlap selain Silubun, Marten Benamen juga ditunjuk sebagai Korlap aksi.

Silubun mengatakan rencana penggalangan dana akan dilaksanakan pada hari Jumat 04 Oktober 2019 di Kota Tomohon, Sulut. “Jadi hasil aksi tadi dananya berjumlah Rp 4.865.800. Diharapkan waktu aksi dipercepat lebih bagus, kebersamaan tetap dijaga,” tutupnya.

Senada dengan Silubun, Ketua Umum KMMALRA Sulut Ana A Renfarak menuturkan, organisasi-organisasi lain yang ingin gabung bersama SMPM dipersilahkan. “Tidak menutup kemungkinan dari organisasi mana saja yang mau bergabung, kami membuka seluas-luasnya,” imbuhnya sambil berharap agar persaudaraan dan kesetaraan dijaga dalam aksi kedua nantinya.

Informasi yang dihimpun DetikManado.com, para mahasiswa ini terdiri dari beberapa elemen mahasiswa seperti Keluarga Mahasiswa Maluku Tenggara (KMMALRA) dan Kerukunan Mahasiswa Aru (KMA).

Ada pun mahasiswa dari Tidore dan Halmahera, Maluku Utara (Malut) serta lainnya. Selain itu, organisasi pergerakan yakni Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (Pembebasan) Minahasa dan sebagainya. (rf)

Komentar Facebook

Pos terkait