Manado, DetikManado.com – SMKN 1 Manado menggelar aksi peduli bagi para guru, siswa, dan staf yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulut.
Kepala SMKN 1 Manado Drs Jeiner Rumerung mengatakan, saat ini ada puluhan orang siswa, guru dan tata usaha di SMKN 1 Manado yang menjadi korban akibat bencana.
“Dari SMKN 1 Manado yang terdampak banjir dan tanah longsor ada 39 orang, terdiri dari guru dan staf sebanyak 7 orang dan 32 orang siswa,” ungkap Rumerung, Kamis (2/2/2023).
Rumerung mengatakan, jenis bantuan berupa sembako yakni Beras, minyak goreng, mie instan, gula pasir, air mineral, dan telur. Ada juga pakaian layak pakai serta seragam sekolah bagi siswa yang terdampak.
“Kami menggumpulkan bantuan ini dari sumbangan para guru, staf, orang tua siswa, Koperasi Pegawai dan Koperasi Siswa SMKN 1 Manado,” ujar Rumerung.
Dia berharap agar bantuan yang diberikan ini bisa bermanfaat bagi mereka yang terkena musibah, juga bisa mendukung mereka agar bisa kembali menjalankan aktifitas.
Aksi peduli ini sebelumnya juga sudah dilakukan sejumlah sekolah di Sulut seperti SMKN 2 Manado, SMAN 9 Manado, SMK Pertanian Kalasey, serta SMKN 1 Airmadidi.
Diketahui, banjir dan longsor yang menerjang Kota Manado pada Jumat (27/1/2023) silam, telah merendam ratusan rumah, ribuan warga mengungsi, serta menelan 5 korban jiwa.
Bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos) telah disalurkan bagi warga yang terdampak.
Pada kunjungannya, Selasa (31/1/2023), Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan santunan kepada 5 ahli waris korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado. Kelimanya menerima santunan masing-masing sebesar Rp15 juta/korban jiwa di Gereja POUK Ekklesia Kalama Lantamal VIII Manado.
Selain santunan, Mensos juga menyerahkan 5 paket bantuan logistik untuk para ahli waris berupa makanan siap saji 20 paket, makanan anak 20 paket, selimut 10 lembar, kasur 10 lembar, family kit 5 paket senilai total Rp9.500.000. (Yoseph Ikanubun)