Akademisi Papua Kecam Penyerangan Misionaris di Intan Jaya Oleh OPM

Jayapura, DetikManado.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB – OPM) melakukan penyerangan terhadap pesawat jenis twin otter milik Mission Aviation Fellowship (MAF), di Kampung Pagamba, Distrik Biandoga, Intan Jaya, Rabu (06/01/2021).

Terkait hal ini, tanggapan datang dari Akademisi dari Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua, Marinus Yaung yang mengatakan dirinya mengecam atas aksi penyerangan ini.

“Pesawat ini sering dipakai oleh para misionaris termasuk para pendeta untuk mengunjungi jemaat di kampung-kampung pedalaman,” ujar Marinus, Jumat (08/01/2021).

Marinus juga mengatakan bahwa pesawat yang sengaja dibakar oleh kelompok teroris OPM tersebut merupakan milik misionaris MAF yang mendedikasikan dirinya untuk mengajarkan agama di wilayah-wilayah terpencil di Papua.

“Apa mau mereka? Ini adalah perjuangan yang bodoh. Para misionaris adalah salah satu profesi yang dilindungi oleh hukum humaniter dan konvensi internasional PBB tentang perang. Jadi mereka harus dilindungi oleh kelompok yang berkonflik,” jelasnya.

Marinus lantas mengecam dan mempertanyakan maksud dari kelompok separatis yang terlanjur melakukan penyerangan, bahkan ia sempat geram karena peristiwa tersebut seolah dibenarkan oleh Jaffrey Bomanak dan Sebby Sambom yang merupakan tokoh dari pihak TPNPB OPM.

“ini adalah catatan kelam dari kelompok biadab. Alasan apa mereka menyerang misionaris? tindakan bodoh sedang dipertontonkan, namun yang lebih bodoh adalah pembelaan dari Jeffrrey dan Sebby,” bebernya.

Dirinya juga kesal dengan pernyataan Sebby dan Jeffrey sebelumnya karena menganggap para misionaris adalah agen kapitalis. Menurutnya, hal tersebut hanya karena OPM ingin mengaburkan fakta dan mencoba menggiring opini pada hal yang hanya menguntungkan pihaknya sendiri.

“Ini memperlihatkan bahwa TPNPB OPM selalu ingin mengaburkan fakta untuk menguntungkan kelompoknya sendiri,” tutur Marinus.

Dia menambahkan, ke depannya tidak ada rakyat yang akan mempercayai setiap klaim dari kelompok separatis tersebut dan aksi ini telah melukai hati dan misi keagamaan para misionaris.

“Ini adalah pertanda berakhirnya perjuangan yang dibawa oleh TPNPB OPM yang tidak pernah membawa kedamaian di Papua,” tandas Marinus.(ml)


Pos terkait