Menurutnya hal itu tidak, bisa karena sesuai aturan regulasi sebelum masuk putaran kedua, tim tersebut harus menyelesaikan permasalahan itu dulu baru bermain, bukan sudah selesai. Protes juga dianggapnya sia-sia karena mereka adalah tuan rumah atau penyelenggara.”Soalnya kalau tim mereka gagal semuanya akan selesai, makanya walaupun kartu kuning yang jelas dua kali, tetapi karena mereka sponsor utama panitia lebih memilih diam,” sesalnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Askot Manado Abdul Rahman Bachmid menjelaskan perihal penarikan kartu kuning, karena memang ada dalam point atau pasal, panitia disiplin berhak untuk menarik jika memang dalam situasinya. Kartu kuning itu ditarik tapi tidak mempengaruhi dari hasil yang terjadi. “Tetapi posisi saat itu kartu kuning yang ditarik dari pihak Persma Manado 1960 Merdeka merasa keberatan perihal dalam satu kejadian mereka merasa dirugikan seperti hakim garis mengangkat bendera offside tidak dilihat oleh wasit, dan terakhir tidak spesifiknya wasit memberikan kartu kepada pemain,” ungkapnya.
Bachmid juga mengatakan soal protes kesalahan nomor punggung adalah hal yang lumrah dalam dunia sepakbola. “Itu biasa terjadi dan tidak ada masalah, cuma tadi sempat terjadi adu argumentasi, dan yang disampaikan itu tidak mempengaruhi hasil pertandingan,” pungkasnya. (ml)