Diskusi Publik Islamisme dan Radikalisme di IAIN Manado

Diskusi berlangsung di Gedung Terpadu lantai 2 ruang Pusat Kajian IAIN Manado, Jumat (30/08/2019).

Selanjutnya Aryani menjelaskan kapasitas bahasa asing terutama bahasa Arab dosen maupun mahasiswa. Dosen secara umum baik tapi tidak ada baik sekali. “Padahal teorinya kalau maksud kita baik, dosennya juga harus baik sekali dan kapasitas bahasa asing terutama bahasa Arab mahasiswa secara umumnya rendah,” ujarnya.

Sementara sikap mahasiswa, lanjutdia, menunjukan level Islamisme yang tinggi meski 89,2 persen setuju Pancasila sebagai dasar sejalan dengan agama. Namun yang setuju dengan formalisasi Syariat Islam juga ada 45,7 persen dan anti Demokrasi ada 46,2 persen. Sedangkan anti agama lain ada 43,6 persen, anti barat lebih banyak lagi 66,4 persen. “Sebanyak 47,1 persen setuju Islam hanya dapat tegak dengan Negara Islam khilafah,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Aryani mengatakan, 47,1 persen setuju Islam hanya berlaku dengan khilafa. “Ya gimana mereka tidak mengatakan itu sebuah fenomena Islamisme dan ini kami menyimpulkan bahwa Islamisme dan radikalisme sudah sangat menjadi fenomena di PTKI,” jelasnya.(tr-02)

Komentar Facebook

Pos terkait