Manado, DetikManado.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) mengumumkan nilai ekspor nonmigas Sulut pada bulan Juni 2019, Selasa (16/07/2019).
Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulut Marthedy M Tenggehi, ekspot non migas Sulut bulan Juni 2019 mengalami penurunan nilai Free On Board (FOB) sebesar 30,75 persen dibandingkan Mei 2019 yang senilai US$ 79,37 juta (m-to-m).
“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2018 (y-on-y) mengalami penurunan, sebesar 9,96 persen,” jelas Tenggehi dalam siaran persnya.
Lanjutnya, komoditi ekspor pada bulan ini masih tetap
didominasi oleh Minyak dan Lemak nabati (HS 15).

Sedangkan ekspor menurut golongan barang HS2 digit, kontributor tertinggi pada Juni 2019 diduduki oleh komoditi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15).
“Dengan share golongan ini terhadap total ekspor 33,77 persen, komoditi pada HS 15 mengalami pertumbuhan negif bila dibandingkan dengan pada bulan yang lalu yang mencapai 41,86 persen,” jelasnya.
Tenggehi mengatakan golongan barang tersebut pada bulan Mei diekspor ke 8 negara tujuan, yaitu Belanda, Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Brazil, Korea Selatan, Malaysia dan Singapura. “Nilai ekspor dari golongan barang HS 15 ini mengalami penurunan nilai FOB sebesar 44,14 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m),” ungkapnya.
Tenggehi mengatakan produk yang menjadi komoditas ekspor unggulan taitu produk olahan kelapa seperti VCO, kopra dan minyak kelapa. Dengan perusahaan industri yang tersebar di Kabupaten/Kota Sulut.
“Bahan baku industri pengolahan penghasil komoditi ini berasal dari impor antar wilayah, daerah sekitar provinsi Sulawesi utara, disamping hasil perkebunan lokal bumi Nyiur Melambai,” jelasnya. (dem)














