Manado. DetikManado.com – Tenaga ahli utama Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia Dr Ali Mochtar Ngabalin MSi mengungkapkan tiga aspek dalam kebijakan APBN Indonesia Tahun 2021.
“Menurut bapak Presiden, rakyatnya tidak boleh terkapar, terpapar dan lapar,” ungkap Ngabalin pada seminar nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Teknologi Sulawesi Utara (UTSU) Manado, Kamis (24/09/2020).
Pada seminar secara daring yang bertajuk Estimasi Dampak Kebijakan Anggaran Indonesia Melalui APBN Tahun 2021 di Masa Covid-19 tersebut, Ngabalin merupakan nara sumber utama yang memaparkan kebijakan APBN Indonesia tahun 2021 bagi pertumbuhan ekonomi.
“Kalau banyak orang bercerita tentang lambatnya penanganan, karena tidak ada orang yang pernah menyangka Covid-19 akan datang,” jelasnya.
Namun demikian, pria kelahiran Fakfak Papua Barat ini mengaku bersyukur karena Covid-19 di Indonesia bisa ditangani dengan baik.
“Puji Tuhan Republik Indonesia ini bisa ditangani dengan baik, Indonesia luar biasa,” tuturnya.
Lanjut dia, rakyat tidak boleh terpapar dalam jumlah yang sangat menghawatrikan. Seperti negara-negara besar di dunia berantakan.
“Presiden menghendaki rakyat tidak boleh lapar. Catat itu baik-baik,” tegas Ngabalin.
Lebih lanjut, menyangkut terkapar, terpapar dan lapar. Maka subtansi semua esensi dari pembahasan dan perkiraan yang sekarang ini dilakukan dan sudah mencaopai kesepakatan antara pemerintah dan DPR.
“Itulah anggaran pendapat belanja negara,” jelasnya.
Ngbalain juga mengatakan bahwa pemerintah melakukan akselerasi pemulihan ekonomi nasional, dan penguatan reformasi bidang bantuan sosial, bidang kesehatan, dan pendidikan. (red)