Tondano, DetikManado.com – Masyarakat di berbagai daerah memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 tahun yang jatuh, Sabtu (17/08/2019). Tepat 17 Agustus 1945 silam merupakan peristiwa besar bagi bangsa Indonesia.
Peristiwa ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno yang didampingi Muhammad Hatta, bertempat di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta Pusat.
Dalam momen kemerdekaan 17 Agustus yang dikenal khayalak umum, berbagai lomba diadakan mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk sampai upacara yang biasanya digelar di lapangan.
Ada juga sebagian masyarakat yang memperingati Hari Kemerdekaan di gunung, salah satunya organisasi kerukunan mahasiswa Kei. Mahasiswa asal Kepulauan Kei yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Maluku Tenggara (KMMALRA) di Sulawesi Utara (Sulut) menggelar upacara bendera di Gunung Lokon, Tomohon, Sulut.
Kepada DetikManado.com, Ana Renfarak mengatakan, selain upacara pengibaran bendera sang Saka Merah Putih, ada beberapa kegiatan yang dilakukan di Gunung Lokon. “Ibadah rutinitas dan bakti sosial dengan cara membersihkan sampah di sekitaran gunung,” katanya Sabtu (17/08/2019).
Dalam momen besar yang tengah diperingati dan dirayakan, Renfarak menuturkan, peristiwa 17 Agustus 1945 menjadi dampak positif bagi organisasi. “Dapat menumbuhkan semangat dan menjalin persatuan antar anggota, senior, pengurus dan lainnya,” ungkapnya.
Renfarak menambahkan, secara organisatoris kegiatan ini mendukung program kerja dari bidang Kerohanian, Minat dan Bakat serta Hubungan Masyarakat (Humas).
Senada dengan Renfarak, Feri Silubun salah satu senior yang ikut mengatakan, baru kali ini KMMALRA mengadakan kegiatan di gunung, semenjak didirikan. Untuk itu, menjadi kebanggaan tersendiri bagi anggota KMMALRA. “Baru kali ini memeriahkan kemerdekaan 17 Agustus di atas gunung,” ungkapnya melalui sambungan telepon.
Kebersamaan selalu dijaga dan ditingkatkan dalam organisasi. Silubun mengimbau agar anggota rukun aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar organisasi, bukan hanya momen besar ini. “Jangan cuma sebatas kegiatan mendaki baru banyak anggota yang bergabung, tapi kegiatan apa saja ke depan,” pungkasnya. (rf)
