Ratahan, DetikManado.com – Aer Konde, begitulah sebutan salah satu sungai bagi masyarakat di Minahasa Tenggara (Mitra), tepatnya di Wawali, Kecamatan Ratahan, Kabupaten Mitra, Sulut.
Sebelum tiba di Aer Konde, para wisatawan atau pengunjung memulai perjalannya melewati jalan yang berliku dan sesekali tanjakannya rendah hingga tinggi. Tak hanya kondisi jalanan tersebut, di samping jalan ini, terdapat juram yang dikelilingi pepohonan.
Para pengunjung harus membayar tarif parkir kendaraan
roda dua dan empat yang telah ditentukan. “Iya, hanya 15 ribu,” ujar
Andre Punusigon, salah satu penjaga saat diwawancarai DetikManado.com di
gerbang utama, Minggu (01/12/2019).
Uniknya, sebelum ke sungai Konde, para pengunjung akan melewati jembatan dengan tapak yang bertuliskan Dodoku Aer Konde yang artinya Jembatan Air Konde. Punusigon menambahkan, fungsinya untuk menandakan bahwa ada jembatan yang dilewati ke lokasi Aer Konde.
Pantauan DetikManado.com, terdapat baliho himbauan yang terpampang di jembatan dengan bunyi Perangi Sampah Plastik, Selamatkan Sumber Air Dan Sungai, Angkat Pariwisata Minahasa Tenggara Sulut. Tertera pembuat baliho ini dari Komunitas Pecinta Alam (KPA) Atlas Ratahan.
Sesudah melewati jembatan, para pengunjung harus berjalan kaki hingga mencapai lokasi Aer Konde. Simon Purba, salah satu pengunjung merasakan segarnya air sungai ini saat berenang. “Dan lebih membuat saya untuk berenang lagi di sungai ini,” ujarnya sambil menambahkan air sungai terlihat jernih. (rf)