Tondano, DetikManado.com – Dengan rasa kepedulian membantu korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, beberapa waktu lalu, para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Nusa Utara Unima melakukan penggalangan dana, Jumat (10/01/2020).
Aliansi ini terdiri dari beberapa organisasi yakni Front Perjuangan Mahasiswa Sangihe (FPMS), Kerukunan Mahasiswa Kristen Sangihe Senggihilang (KMKSS), Aliansi Kekeluargaan Mahasiswa (AKM) Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dan Persatuan Mahasiswa Tagulandang (Permata). Ada juga Persatuan Mahasiswa Siau (Permasi), Ikatan Kekeluargaan Alumni SMA Petra Sawang Jauh (Ikasmapet), Rukun Nusantara serta Sangerpure.
Titik kumpul dimulai di Bundaran Tataaran, Tondano, Minahasa, Sulut. Setelah itu, para mahasiswa beranjak ke pertigaan patung Tololiu Kota Tomohon untuk melakukan penggalangan dana. Sesudah di pertigaan, mereka lalu mengamen di Grand Central Tomohon. Terakhir, para mahasiswa menggelar doa bersama yang dipimpin Ketua Permasi Yoki Tampilang di sekitar Menara Alfa Omega Tomohon.
“Penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe Kecamatan Manganitu dan Tamako,” ucap salah satu Koordinator Lapangan (Korlap), Arif R Pulumbara kepada media ini, Minggu (12/01/2020).
Pulumbara mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan mencapai Rp 8.557.000. Bantuan tersebut akan disalurkan ke sektor pendidikan di Manganitu dan Tamako berupa seragam sekolah dan alat tulis.
Pulumbara berharap, organisasi-organisasi yang tergabung dalam aliansi agar tetap berjuang atas dasar kemanusiaan. “Dan untuk para korban, khususnya adik-adik yang duduk di bangku sekolah supaya lebih semangat lagi,” pungkas mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unima ini.
Selain Pulumbara, para korlap penggalangan dana itu adalah Jaya Bawole dan Gery serta dibantu Rena Mamantung sebagai Bendahara aliansi. (rf)