Mereka mengajarkan bagaimana menggunakan berbagai peralatan yang disediakan Google untuk menguji fakta di internet. Piranti yang tersedia di Google dan bisa digunakan misalnya Google Maps, Google Earth dan Google Street View.
Di samping itu, materi yang diberikan ialah bagaimana menjaga keamanan digital. Di antaranya, menguji seberapa kuat kata kunci email, media soal-soal dan cara-cara menghindari pembajakan akun sosial media.
Keiko Takeshi Kereh, satu di antara peserta bangga bisa ikut dalam pelatihan tersebut. Ia bersyukur karena bisa mendapat pengetahuan cara-cara menangkal hoaks di tengah era banjir informasi ini. “Pelatihan ini memberikan kami pengetahuan yang mungkin tak bisa kami dapatkan di kelas reguler,” ujar mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsrat itu.
Lynvia Y Gunde, Ketua AJI Manado mengatakan, pelatihan yang diinisiasi Google dan Internews melalui AJI itu bertujuan mengkampanyekan pentingnya verifikasi fakta di internet. “Kegiatan ini menjadi sarana peningkatan literasi digital di kalangan mahasiswa. Harapan kami, adik-adik mahasiswa bisa menjadi agen perubahan di kampus, keluarga maupun lingkungan di mana mereka berada,” ujar Lynvia.(joe)