Unima Menurunkan 2442 Mahasiswa KKN Membangun Desa

Penyerahan bendera KKN dari PR 3 Unima ke mahasiswa, Senin (27/01/2020).

Tondano, DetikManado.com – Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Prof Julyeta PA Runtuwene MS yang diwakili Pembantu Rektor (PR) 3  Bidang Kemahasiswaan Drs Jim R Tuna MAP melepas secara resmi para mahasiswa KKN-PPM gelombang pertama tahun 2020, Senin (27/01/2020), di depan Kantor Pusat Unima, Tondano, Minahasa, Sulut.

Ketua LPPM Unima Prof Dr Revolson A Mege MS dalam sambutan menuturkan, para mahasiswa KKN akan turun pada 2 lingkup yakni desa dan sekolah di Sulawesi Utara. “Khususnya fokus di Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Tomohon dan Manado. Sepertinya lebih banyak memilih Kabupaten Minahasa,” katanya.

Bacaan Lainnya

Tema KKN yang diusung yaitu Unima Membangun Desa. Mege menegaskan, KKN itu berbeda dari sebelumnya. Hal ini akan terlihat dari integrasi dan keterlibatan antara dosen bersama mahasiswa. Sebab, kurang lebih 2 minggu jangka waktu yang diberikan untuk kegiatan KKN. “Jadi mahasiswa harus mengefektifkan waktu bersama dengan dosen,” ucapnya.

Oleh karenanya, integrasi terlihat melalui penelitian dan pengabdian. Tak hanya itu, kegiatan KKN Unima juga sinergi dengan beberapa program kementerian seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang digagas yakni Merdeka Belajar. “KKN menjadi salah satu wahana atau media yang memfasilitasi mahasiswa untuk belajar merdeka,” ungkap Mege.

Selain itu program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yakni Desa Semua untuk Warga (Desa Surga) dan Liga Desa Nusantara (LDN). “Kegiatan kesenian dan olahraga yang akan dilaksanakan pada 2 Mei dan dalam rangka memperingati 17 Agustus. Jadi program itu sudah berkesinambungan, khususnya di Minahasa Utara Kecamatan Wori menjadi Desa Project atau Mitra dari Unima,” imbuhnya sambil menambahkan satu program pembangunan Rumah Sehat sejalan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menurut Tuna dalam sambutan, KKN adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Karena jangka waktu KKN kurang lebih 2 minggu dan mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar situasi yang baru, entah di sekolah atau desa. “Oleh sebab itu, hal yang paling utama ketika mahasiswa turun yaitu menjadi agen perubahan,” ucapnya.

KKN ditujukan kepada masyarakat, kata Tuna, merupakan tugas mahasiswa saat berada di lokasi. “Namun, KKN juga tidak dilakukan mahasiswa untuk melaksanakan tugasnya. Tapi saya tidak berharap begitu,” katanya.

Tuna mengatakan, paling tidak mahasiswa harus tahu aktivitas yang dilakukan. Itu sebabnya, ia mengingatkan agar mahasiswa tak malu untuk bertanya atau mengomunikasikan segala sesuatu kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Untuk diketahui, jumlah mahasiswa KKN PPM Unima gelombang pertama di antaranya Fakultas Ekonomi (Fekon) 523, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) 395, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) 385, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 352.

Lalu Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) 350, Fakultas Teknik (Fatek) 246 serta Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) 191. Total keseluruhan 2.442 mahasiswa.

Para mahasiswa KKN terbagi di beberapa wilayah di Sulut seperti Kota Manado, Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).

Kemudian ada juga Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Kota Bitung, Kabupaten Kepulauan Sangihe serta Kepulauan Talaud.

Pelepasan itu dirangkaikan dengan penyerahan bendera KKN dari Ketua LPPM ke PR 3 dan kemudian ke perwakilan mahasiswa. Hadir dalam pelepasan para pejabat Unima, dosen dan pegawai.

Sebelumnya, sebanyak 2.442 mahasiswa mengikuti pembekalan KKN PPM di Auditorium Maria Walanda Maramis Unima sejak Kamis-Jumat (23-24/01/2020). Pembekalan itu diisi materi-materi seputar Kantibmas, PDSS dan sebagainya. (rf)

Komentar Facebook

Pos terkait