Cara Syalomita Karen Maknai Momen Hari Sumpah Pemuda

Syalomita Gabriela Karen memaknai momen Hari Sumpah Pemuda ini dengan kepedulian terhadap sesama.

Manado, Detikmanado.com – Hari ini segenap bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Pada tanggal 28 Oktober 1928 para Pemuda dari seluruh penjuru tanah air menjadi saksi atas bersatunya para anak bangsa itu untuk memperjuangkan hak atas kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.

Tentunya di momen hari Sumpah Pemuda sudah selayaknya kita memaknai perjuangan mereka dengan menjaga tali persaudaraan, persatuan dalam kebhinekaan.

Bacaan Lainnya

Salah satunya adalah Syalomita Gabriela Karen, generasi milenial asal Kota Manado yang memaknai momen Hari Sumpah Pemuda ini dengan kepedulian terhadap sesama dengan dimulai dari hal-hal kecil. “Kita harus lebih berinteraksi dengan sesama, karena di zaman now ini teknologi berkembang pesat. Di sisi lainnya mengubah kebiasaan anak-anak muda cenederung lebih asik dengan dirinya sendiri, asik dengan dunianya,” ujar Gasya sapaan akrabnya, Senin (28/10/2019).

Gasya juga mengajak generasi milenial Sulut untuk bijak dalam menggunakan media sosial yang rentan terhadap informasi hoaks.

Menurutnya, karena teknologi sekarang serba mudah dan lebih bisa memenuhi kebutuhan manusia tanpa memerlukan interaksi dengan banyak orang. “Interaksi sosial antar individu justru terjadi lebih banyak di dunia maya dari pada nyata, nah ini bisa membuat generasi muda menjadi apatis dan kehilangan kepekaan pada kondisi sosial masyarakat,” kata dara berzodiak Virgo ini.

Selain itu, lanjutnya, juga dapat memicu pragmatisme dalam berpikir. Meski sudah berada di era teknologi namun anak-anak muda diharapkan tetap mengembangkan kepekaan sosial yang bisa menciptakan solidaritas, juga kreatifitas dan prestasi. “Lewat masing-masing bidang yang kita suka baik itu olah raga atau kegiatan lainnya seperti tokoh- tokoh pejuang kita dulu,” ungkap salah satu personil di Manajemen Bogor FC Sulut United ini.

Dia juga mengajak generasi milenial Sulut untuk bijak dalam menggunakan media sosial yang rentan terhadap informasi hoaks. “Kita pintar-pintar saja melihat sumber beritanya dari mana, jika sumbernya tidak meyakinkan jangan dulu kita langsung menerima berita – berita tersebut. Kalau perlu cari beberapa informasi dulu baru bisa diterima,” pungkasnya. (ml)

Komentar Facebook

Pos terkait