Peduli Di Tengah Pandemi Covid-19, Komunitas Lembara Bagikan Sembako

Para relawan Lembara ketika membagikan sembako, Jumat (7/11/2020). Dari kiri ke kanan: Korneles Rahayaan, Elen G Sinaga, Fransiskus Sinaga, Norinca Sagala, Sulio EF Rahamitu dan Indra P Ngangi.

Tondano, DetikManado.com – Penyaluran sembako di tengah pandemi Covid-19 saat ini, sangat dibutuhkan. Dengan kata lain, dampak pandemi Covid-19 membuat rasa kepedulian meningkatkan untuk terus berbagi.

Hal itu juga yang membuat para relawan dari komunitas Lembaran Nusantara (Lembara) membagikan sembako yang bagi mahasiwa dan masyarakat di Tondano, Minahasa, Sulut.

Bacaan Lainnya

Founder Lembara Indra Ngangi mengatakan, dana sembako itu datang dari Yayasan Anak Bangsa (YAB) dengan jumlah Rp 150.000. Dari jumlah ini, Lembara mendapatkan dana sekitar Rp 6.000.000 juta lebih untuk 45 penerima terdampak dalam Standar Operasional Prosedural (SOP).

Ia menjelaskan, masyarakat yang terdampak dalam SOP di antaranya homeless atau tunawisma, ekonomi ke bawah, diberhentikan atau di-phk.

“Tapi, Lembara berinisiatif membagikan ke mahasiswa. Jadi kami paketnya itu ada 20 hingga 25 paket,” ujar Ngangi kepada DetikManado.com, Jumat (6/11/2020).

Sebanyak 20 paket sembako dibagikan untuk mahasiswa. Menurut Ngangi, mahasiswa yang ada di Tondano terdampak, karena orang tuanya juga terdampak.

“Sehingga menurut kami, ini sangat amat membantu teman-teman mahasiswa yang merantau dan berkuliah di sini (Tondano),” sebutnya.

Mahasiswa Unima Jane Silubun saat dibagikan bantuan oleh salah satu relawan Lembara.

Untuk diketahui, pembagian sembako ini berkolaborasi dengan Indo Relawan. Sebanyak 25 paket sembako selanjutnya dibagikan Lembara untuk masyarakat, Sabtu (7/11/2020).

Jane Silubun, salah satu mahasiswa yang menerima bantuan sembako mengucapkan terima kasih untuk Lembara.

“Karena beberapa bulan akhir ini, masih ada Covid-19, tetapi tidak ada bantuan-bantuan pemerintah di desa, kampung atau pemerintah setempat,” ujarnya.

Mahasiswi asal Kepulaun Kei, Kabupaten Maluku Tenggara itu mengaku bantuan itu bermanfaat dan membantu mahasiswa. Lebih lanjut Silubun mengharapkan agar bantuan datang dari pemerintah desa setempat untuk mahasiswa perantau.

“Walaupun tidak heboh dengan pandemi, tapi akhir-akir ini kami tidak mendapat bantuan seperti sebelumnya,” pungkas mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Manado (Unima) ini.

Sekedar informasi, sebelumnya komunitas Lembara telah membagikan sembako pada bulan Juni 2020 lalu.

Seperti diberitakan DetikManado.com, Sabtu (6/6/2020), sejumlah gabungan organisasi termasuk Lembara berbagi sembako di Kota Tomohon, Sulut. Selanjutnya, Jumat (12/6/2020), relawan Lembara menyalurkan bantuan sembako bagi sejumlah umat Paroki St Antonius dari Padua Tataaran. (rf)


Pos terkait