Manado, DetikManado.com – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado menggelar diskusi mengenai Islam Kekinian dan Peta Pemikiran Islam di Indonesia. Acara ini berlangsung di Gedung FUAD lantai 2 IAIN Manado, Jumat (13/09/2019) sore
Kegiatan Diskusi itu merupakan program rutin FUAD IAIN Manado yang setiap 3 atau 2 minggu sekali, dan ini menjadi diskusi yang ketiga kalinya.
Diskusi yang dipimpin Vadlan Labungango ini juga menghadirkan pembicara yakni Taufik Bilfaqih SSos MSi selaku dosen di FUAD IAIN Manado dan menjabat juga di Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Manado.
Sebelum diskusi dimulai Vadlan menyampaikan beberapa hal yaitu, sengaja mengambil tema diskusi itu karena khusus mahasiswa IAIN yang bergelut dalam kajian Islam agar mengetahui bahwa di Indonesia ternyata banyak sekali atau pemikiran-pemikiran Islam. Pemikiran ini tersebar di luar organ-organ atau ormas-ormas Islam.
Selanjutnya dalam diskusi, Bilfaqih mengatakan, setelah orde baru menurut Riddel 2002 di Indonesia corak pemikiran Islam bermunculan seperti Islam Lokal, Islam Tradisional, Islam Modernis, Islamisme-Islamis, dan Neo – Modernisme.
Lanjut Bilfaqih, Islam Tradisional atau Islam NU adalah mereka menggambarkan tentang adat-adat tradisional dari masing-masing daerah di Indonesia lalu dikaitakan dengan agama. “Dan Islam NU lebih mengutamakan tradisi dibanding Muhammadiyah yang lebih menuju ke pendidikan dan membangun gedung-gedung sekolah Muhamaddiyah,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, dalam konsep muamalah pentingnya menghormati adanya kebenaran yang diyakini oleh orang lain. ”Juga menghormati keyakinan orang lain, bukan kita yang harus meyakini kebenaran mereka,” ungkapnya.
Kegiatan ini selain dihadiri mahasiswa IAIN Manado, juga mahasiswa dari sejumlah kampus lainnya.(tr-02)