Ketika Nelayan di Manado Mulai Melirik Kembali Perahu Layar Tradisional

Lomba perahu layar tradisional yang digelar oleh Kemendikbudristek di Manado, Minggu (24/9/2023).

Manado, DetikManado.com – Mengarungi lautan di tengah beragam kondisi cuaca bukanlah hal baru bagi Romi Warong. Warga Kota Manado, Sulut, berusia setengah abad ini terbilang puas dengan dahsyatnya gemuruh badai di lautan lepas.

Bekerja sebagai nelayan di perairan Sulut, setiap harinya bergulat dengan perahu mesin ketinting. Menjala rejeki, menantang bahaya menjadi kesehariannya.

Bacaan Lainnya

Satu saat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkenalkan penggunaan layar pada perahu. Historis sejarah nenek moyang Indonesia mencatat teknologi zaman bahula ini kepada generasi-generasi. Melalui ingatan yang disampaikan ke anak cucu, artefak, relief, bahkan peninggalan sejarah lainnya.

Romi bersama rekan-rekannya diajak diskusi oleh perwakilan Kemendikbudristek perihal budaya yang mengusung tema “Temu Nelayan Perkapalan Tradisional untuk Kehidupan Laut yang Berkelanjutan” di Pesisir Karangria Grand Luley Manado, beberapa waktu lalu.

Komentar Facebook
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait