Manado, DetikManado.com – SMKN 3 Manado menjadi salah satu dari 11 SMA dan SMK di Indonesia yang mendapat program dari American Indonesian Exchange Foundation (Aminef). Program ini menghadirkan guru Bahasa Inggris langsung dari Amerika Serikat.
“Ini program Aminef Fulbright Indonesia. Ini merupakan kerjasama pendidikan untuk pertukaran pendidik Amerika Indonesia. Aminef yang mengatur program ini,” ungkap Kepala SMKN 3 Manado Sylvia AC Ransulangi SPd MPd melalui Waka Humas Dra Nori Palendeng, Jumat (20/10/2023).
Nori Palendeng mengungkapkan, program ini sebelumnya diajukan oleh pihak sekolah ke Aminef melalui Kemendikbudristek yang kemudian mendapatkan persetujuan. Di Indonesia ada 11 SMA dan SMK yang mendapat program ini. Salah satunya adalah SMKN 3 Manado.
“Sedangkan di Sulut, SMKN 3 Manado satu-satunya sekolah yang mendapat program ini,” tuturnya.
Setelah disetujui, maka Aminef mengatur berbagai hal termasuk mendatangkan 11 pengajar dari Amerika di Indonesia. Mereka akan berada di Indonesia selama 8 bulan.
“Datanglah Harrison ke SMKN 3. Dia bersama 10 temannya yang lain, yang ditempatkan di berbagai sekolah di Indonesia. Posisi mereka adalah ETA atau English Teacher Assistant,” tutur Nori Palendeng yang merupakan guru Bahasa Inggris di SMKN 3 Manado ini.
Di SMKN 3 Manado, Harisson juga membentuk English Club sebagai salah satu kegiatan ekskul siswa, selain dia juga mengisi kelas belagar mengajar reguler. Di dalam kelas, Harrison bersama guru-guru Bahasa Inggris melakukan pengembangan pembelajaran.
“Yang paling utama, kita mendapatkan keberuntungan ETA ini adalah native speaker. Siswa melihat inilah penutur asli yang menyampaikan materi. Kalau kami, meski guru bahasa Inggris tentu lidah atau bertutur tidak sama dengan mereka,” ujarnya.
Sebelum datang ke SMKN 3 Manado di September 2023 lalu, Harisson dengan teman-temannya lebih dulu mengikuti kursus Bahasa Indonesia di Jakarta. Sehingga memang proses belajar ini berjalan baik.
“Proses pembelajaran menjadi lebih menarik, anak-anak lebih suka. Gurunya masih muda 23 tahun. Kelasnya menjadi aktif, hidup, yang pasti anak-anak suka,” tuturnya.
Nori Palendeng mengatakan, ada perubahan yang terjadi saat Harisson mulai mengampu kelas berkolaborasi dengan guru di SMKN 3 Manado. Minat siswa belajar Bahasa Inggris makin tinggi.
Anak-anak bisa speak up dengan baik, berani berbahasa Inggris tulisan maupun lisan.
“Anak yang tidak suka Bahasa Inggris, dengan kehadiran dan profil Harisson ini membuat pembelajaran menjadi lebih menarik,” ujarnya.
Dia berharap, sebagai siswa SMK maka penguasaan Bahasa Inggris menjadi sangat penting. Minimal kolaborasi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia itu dikuasai anak-anak.
“Penguasaan Bahasa Inggris itu menjadi prioritas di Dunia Kerja Dunia Industri atau DUDI. Apalagi kita Jurusan Pariwisata atau Hospitality,” ujarnya memungkasi. (Yoseph Ikanubun)