Manado, DetikManado.com – Dalam rangka menerapkan social distancing di bandara, Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi Manado menerapkan berbagai inovasi dalam rangka menunjang metode tersebut.
Seperti stiker jarak satu meter di beberapa titik antrian yang bisa menimbulkan penumpukan penumpang, hingga tanda “X” sehingga penumpang tidak duduk bersebelahan.
Kepada wartawan, Jumat (27/03/2020), Minggus Gandeguai selaku General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado mengatakan pihaknya juga melakukan inovasi social distancing melalui penyediaan layanan kepada penumpang atau customer service. Di mana petugas tidak lagi berada di belakang counter, tetapi bisa berinteraksi dengan penumpang tanpa bersentuhan langsung yaitu melalui via online.
“Petugas customer service dapat menjawab pertanyaan dari penumpang melalui layar yang telah disediakan via online dan menerapkan 3S, Senyum Sapa dan Salam terlebih dahulu kemudian selanjutnya menanyakan kebutuhan dari para penumpang yang terlihat kebingungan,” beber Gandeguai.
Gandeguai juga menuturkan, pihak Angkasa Pura juga telah menerapkan Work From Home (WFH) untuk petugas administrasi dan mencoba menerapkan layanan online ini guna menjaga kesehatan petugas Customer Service dan juga terlebih kepada penumpang.
“Guna mencegah penyebaran virus corona, Bandara Sam Ratulangi saat ini juga telah memiliki Gerbang Disinfeksi berbentuk lorong yang ditempatkan di area kedatangan. Ini memuat cairan disinfektan yang akan disemprotkan kepada seluruh penumpang yang tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado,” terang Gandeguai.
Selain itu, gerbang ini juga dilengkapi dengan sinar ultraviolet guna mematikan virus yang melekat di pakaian maupun barang yang dibawa oleh para penumpang. “Semua penumpang juga diperiksa suhu tubuhnya dengan alat thermal scanner serta wajib mengisi formulir riwayat perjalanan yang nantinya dikumpulkan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan,” jelasnya.
Ditambahkannya, ini merupakan hasil inovasi pihak bandara bersama dengan KKP untuk mencegah masuknya virus corona yang bisa saja tertempel di pakaian maupun barang tentengan penumpang. Adapun cairan yang digunakan untuk disemprotkan kepada penumpang serta sinar ultraviolet sangat aman sehingga para penumpang tidak perlu khawatir.
“Nanti rencananya kami juga akan menyiapkan gerbang disinfeksi ini di area keberangkatan,” kunci Gandeguai. (ml)